Topologi jaringan wireless mode infrastruktur memerlukan
perantara yang disebut dengan nama access point karena mode infrastruktur lebih
kompleks dari pada mode AdHoc. Access point juga dikenal dengan istilah wireless
broadband router atau wireless router. Access point berlaku seperti hub atau
switch pada jaringan kabel, sehingga access point akan menjadi pusat dari
jaringan WLAN.
Mode infrastruktur disebut juga dengan nama BSS (basic
service set). Fungsi access point tidak hanya untuk menghubungkan koneksi
wireless saja, melankan juga bisa dihubungkan dengankoneksi jaringan kabel LAN.
Konfigurasi access point dilakukan menggunakan browser,
seperti internet explorer, Mozilla forefox, opera, google chrome, maupun
browser lainya. Jadi langkah yang diterapkan adalah sama, baik menggunakan
windowsXP mapun windows7.
Secara default, kebanyakan access point memiliki IP address,
username, dan password yang sama, walaupun access point tersebut memiliki merek
yang berbeda.
Biasanya data tersebut adalah:
IP address: 192.168.1.1 atau 192.168.0.1
Username: admin atau administrator
Password: admin atau administrator atau dikosongkan
Sebelum mulai mengatur setting access point, nyalakan
terlebih dahulu access point tersebut dengan menghubungkan adaptor yang
disdiakan kelistrik, dan tekan tombol on.
Pada dasarnya, untuk melakukan sebuah konfigurasi sebuah
access point, intinya kita hanya perlu mengonfigurasi beberapa hal berikut:
·
SSID
·
Channel/Frekuensi
·
IP Address
·
Netmask
·
Gateway
Sedangkan pengaturan lainya hanya tambahan pelengkap saja.
Pada contoh disini, saya menggunakan access point merek
Linksys. Namun, langkah setting access point untuk merek lainya tidak jauh
berbeda, termasuk pula username, password, dan ip address. Biasanya yang
berbeda hanya tampilan dan juga fingsi tambahan. Sedangkan untuk pengaturan
utamanya tetaplah sama.
Sekarang kita mulai untuk mengatur access point. Untuk
mengakses access point, kita hanya perlu memasukan ip address yang digunakan
access point di browser.
Pada kotak dialog authentication required masukan user name
dan password, lalu klik ok.
Halaman pertama adalah wetup page. Ketika anda berhasih
masuk ke halamah ini, hal ini berarti masuk kedalam halaman utama untuk
melakukan konfigurasi accsess point. Perlu anda ketahui dalam buku ini, tidak
dibahas semua menu yang terdapat dalam halaman konfigurasi access point.
Melainkan hanya diarahkan unutk membangun jarignan wireless mode infrastruktur.
Melalui setup page ini kita dapat mengonfigurasi time zone,
konfigurasi internt connection, konfigurasi LAN, dan konfigurasi wireless.
1.
Konfigurasi LAN yang perlu kita lakukan adalah
menset IP address dan subnemask. Pada bagian LAN, biasanya telah tersisi dengan
IP 192.168.1.1 yang merupakan IP address default untuk access point yang anda
gunkan. Begitu pula dengan subnetmask telah tersisidengan nilai 255.255.255.0.
berikan saja kedua nilai tersebut dalam kondisi default.
2.
Ada beberapa type sambungan yang mungkin pada
konfigurasi internet connection, seperti menggunakan ip static atau ip
automatic/ip dynamic melalui DHCP server. Tampak pada gambar digunakan ip
static pada sambungan internet.
Untuk pengaturan menu internet, biarkan
saja kondisi default. Atau tergantung pada ISP tempat anda berlanganan
internet.
3.
Konfigurasi pada bagian wireless adalah mengatur
channel dan SSID dari access point.
·
Mode digunakan untuk menentukan wireless adapter
yang diizinkan terkoneksi ke access point.
-
Disable berarti mematikan fungsi wireless
sehingga tidak ada klien yang dapat terhubung ke access point.
-
B-only, maksudnya access point hanya dapat
menerima koneksi dari klien dengan standard 802.11b.
-
G-only, berarti access point hanya dapat
menerima koneksi dari klien dengan standard 802.11g.
-
Mixed artinya, access point dapat menerima
koneksi dari klien 802.11b dan 802.11g. anda juga bisa mengatur untuk menerima
koneksi daro 802.11b saja melalui pilihan B-only, atau hanya menerima koneksi
dari 802.11g dengan mengaktifkan pilihan G-only.
·
Channel, gunakan channel berbeda supaya tidak terjadi
interfrensi antara sesame jaringan wireless. misalnya, channel 1.6.11 tidak
akan saling mengganggu satu sama lain, atau channel 2,7,12 dan 3.8.13. pilihan channel yang sesuai
dengan kondisi sekitar anda. Misalnya, wireless adapter anda mendeteksi dengan
channel 1, berarti gunakan channel 6 untuk jaringan wireless yang sedang anda
bangun.
·
SSID diisi dengan nama jaringan wireless yang
anda buat.
-
SSID broadcast, pilihan enable berarti SSID anda
akan diperlihatkan kesemua klien.
-
Disable yang berarti anda menyembunyikan SSID
kepada klien anggota jaringan.
-
Untuk menggunakan access point, kita dapat
mendesible ESSID broadcast sehingga hanya mereka yang tau tentang access point
kita yang dapat mengaksesnya. Namun, sebaiknya anda memilih enable supaya
memudahkan computer lain untuk mencari keberadaan access point tersebut.
·
WEP digunakan untuk memasang assword apabila
computer lain ingin terhubung melalui jaringan yang anda buat. Pada contoh
dibawah saya menonaktifkan fingsi WEP.
Sampai pada tahap ini, sebenarnya access point yang anda
konfigurasi sudah dapat digunakan ntuk membangun jaringan wireless dengan mode
infrastruktur. Sedangkan konfigurasi berikutnya hanyalah tambahan yang boleh
anda atur maupun tidak.
Pada halaman selanjutnya, yaitu halaman security, kita dapat mengonfigurasi beberapa parameter keamanan,
seperti administrator password, type virtual private network (VPN) traffic yang
diizinkan, konfigurasi dari de-militarized zone (DMZ) juga firewall skala
kecil.
Pada halaman system
kita dapat meninggalkan proses konfigurasi system ini. Kita perlu menggunakan
fasilitas ini jika kita ingin mengupgrade firmware, mengubah maximum
transmission unit (MTU) dari interface, dan mengaktifkan/menonaktifkan agar
paket multicast dapat lewat.
Pada halaman DHPC,
jika anda ingin mengaktifkan DHPC server, kita perlu memberikan range dari ip
address yang dialokasikan untuk workstation yang tersambung, dan DNS server
bagi workstation dijaringan.
Beberapa poin penting diantaranya adalah:
·
Apabila DHCP dalam kondisi enable, artinya
access point anda dapat bertindak sebaai DHCP server yang dapat memberikan ip
address otomatis ke computer klien yang terhubung. Sedangkan disable, berarti
access point tidak dapat menangani pemberian ip address secara otomatis.
·
Starting ip address meripakan ip address yang
diberikan kekomputer klien. Apabila DHCP server dalam kondisi enable,
perhatikan pada contohnya. Starting ip address adalah 192.168.1.100, maka klien
kedua akan memiliki ip address 192.168.1.101, dan begitu seterunya.
·
Maximum number of DHCP users merupakan jumlah
klien DHCP server.
Sebagai tambahan, apabila pada pengaturan DHCP server anda
enable, maka anda dapat menentukan ip address
klien secara otomatis. Sedangkan jika anda memilih disable maka anda
harus menentukan ip address klien secara manual, sesuai dengan rentang ip yang
telah anda atur pada access point. Sedangkan cara mengubah ip computer telah
kita bahas pada bagian terdahulu.
Kita dapat melihat semua status dari konfigurasi yang ada
pada halaman status.
Pada halaman advanced,
kita dapat mengonfirmasi parameter wireless yang lebih advance. Seperti
pengaturan RTS threshold dan fragmentation threshold untuk beroperasi pada
jaringan yang congested, interval beacon untuk broadcasting ESSID dari access
point, kecepatan pada wireless LAN.
Dalam bagian advanced wireless ini kita dapat mengaktifkan
table MAC filtering. MAC filtering dapat digunaka untuk membatasi akses agar
hanya klien yang kita ketahui MAC addressnya saja yang dapat mengakses access
point.
Apabila wireless MAC filter dalam kondisi enable maka anda
dapat menentukan klien mana saja yang boleh bergabung dalam jaringan wireless,
berdasarkan MAC addressnya.
Untuk melihat MAC address sebuah computer, gunakan command
prompt lalu ketik ipconfig/all. Lalu
perhatikan pada bagian physical address, disanalah MAC addressnya.
Masukan MAC address yang telah anda dapatkan tersebut pada
table MAC address filter list.
Sejauh ini kita telah berhasil mengatur konfigurasi access
point. Selanjutnya, kita harus perlu menghubungkan computer mana saja yang akan
bergabung pada jaringan wireless. cara untuk terhubung dalam jaringan wireless
mode infrastruktur ini sama seperti terhubung dalam jaringan wireless mode
AdHoc .
Sebagai tambahan penjelasan dan juga rangkuman dari
penjelasan diatas, berikut ini contoh konfigurasi access point lainya, dimana
saya menggunakan lynksys WRT5G, disini saya hanya memberikan contoh pengaturan
yang utama saja.
1.
Dalam jendela konfigurasi access point, klik tab
wireless.
2.
Masukan nama jaringan wireless yang anda
inginkan pada bagian wireless network name atau yang disebut dengan SSID
(service set identifier). Sebagai contoh disini saya memasukan nama “APku”.
3.
Pada bagian wireless SSID broadcast, pilih opsi enable, tujuanya agar klien dapat
mendeteksi keberadaan access point anda dengan nama “Apku”.
4.
Pada bagian wireless channel, klik tombol
dropdown lalu pilih channel yang ingin anda gunakan.
5.
Setelah semuanya selesai, simpan konfigurasi
yang telah anda lakukan.
Apabila anda membuat
kesalahan dalam melakukan konfigurasi access point, dan tidak mengetahui
dibagian mana perubahan tersebut anda lakukan, anda bisa menekan dan tahan
tombol reset pada access point kurang lebih selama 30 detik, untuk
mengendalikan access point pada setting default perusahaan.
Sekilas tentang
channel
Pemahaman tentang channel sangat penting diketahui, karena
channel merupakan sebuah bagian pada pita atau band frekuensi. Penentuan sebuah
channel yang terdapat sangat penting dilakukan agar setiap frekuensi tidak
saling bertumpuk (averlap) atau tumpang tindih dengan jaringan WLAN lain
disekitar kita. Pada frekuensi 2.4GHz ini, ada 14 channel yang dapat anda
gunakan.
Contoh paling umum dari kasus tumpang tindih frekuensi
adalah misalnya sewaktu anda menyetel radio, lalu anda bisa mendengar dua suara
dari dua stasiun radio yang berbeda. Hal ini terjadi karena ada interferensi
antar frekuensi radio. Hal yang sama juga bisa terjadi pada frekuensi 2.4GHz.
akibat adanya interfrensi pada jaringan wireless adalah rusaknya data data yang
dikirim. Oleh karena itulah, penbagian channel perlu dilakukan, supaya data dan
performance jaringan wireless bisa di optmalkan.
Stndar 802.11 membagi masing masing frekuensi supaya tidak
terjadi tumpang tindih. Setiap band termagi menjadi 14 saluran dengan masing masing
lebar 22MHz, dengan jarak pemisah 5MHz. Dimana chanel 1 berpusat pada 2.241GHz,
channel 13 berpusat pada 2.472, dan chanel 14 berpusat pada 2.484GHz. untuk
lebih jelas, frekuensi yang digunakan oleh channel bisa anda lihan pada table
berikut ini.
channel
|
Frequency (GHz)
|
Range (GHz)
|
Channel range
|
1
|
2.412
|
2.401-2.423
|
1-3
|
2
|
2.417
|
2.406-2.428
|
1-4
|
3
|
2.422
|
2.411-2.433
|
1-5
|
4
|
2.427
|
2.416-2.438
|
2-6
|
5
|
2.432
|
2.421-2.443
|
2-7
|
6
|
2.437
|
2.426-2.448
|
2-8
|
7
|
2.442
|
2.431-2.453
|
5-9
|
8
|
2.447
|
2.436-2.458
|
6-10
|
9
|
2.452
|
2.441-2.463
|
7-11
|
10
|
2.457
|
2.446-2.468
|
8-11
|
11
|
2.462
|
2.451-2.473
|
9-11
|
12
|
2.467
|
2.456-2.478
|
-
|
13
|
2.472
|
2.461-2.483
|
-
|
14
|
2.484
|
2.473-2.495
|
-
|
Nilai frekuensi yang ditampilkan adalah nilai tengahnya
saja. Misalnya, untuk channel pertama, dituliskan frekuensi 2.412GHz.
sebenarnya frekuensi ini menggunakan range 2.401GHz-2.423GHz, yaitu 11MHz
dibawah dan diatas 2.412GHz. oleh karena itu, setiap channel dikatakan memiliki
lebar 22MHz.
Jika anda perhatikan table diatas, pengalokasian frekuensi
setiap channel terlihat tumpang timdih. Misalnya, pada channel 1 dan channel 2,
sebagian saling tumpang tindih. Karena channel 1 menggunakan frekuensi
2.401GHz-2.421GHz, sedangkan channel 2 mrnggunakan frekuensi 2.401GHz-2.428GHz.
akibat adanya tumpang tindih ini bisa menimbulkan interferensi.
Agar tidak ada interferensi maka diperlukan alokasi
frekuensi yang baik. Pada lokasi yang sama sebaiknya hidari menggunakan channel
yang bisa menimbulkan interferensi. Sebagai contih, channel 1.6 dan 11 tidak
akan saling tumpang tindih, channel lainya yang tidak menyebabkan tumpang
tindih adalah 2.7 dan 12. Serta shannel 3.8 dan 13.
Gabungan jaringan
konversional dan wireless
Tugas access point tidak hanya membentuk jaringan wireless
saja, karena access point juga dapat digunakan untuk menjembatani hubungan
dengan jaringan konversional melalui port RJ-45 atau port Ethernet yang
terdapat pada access point tersebut.
ESS (extended service
set)
Untuk menambah pengtahuan anda, perlu anda ketahui bahwa
terkadang terdapat klien dalam anggota jaringan yang tidak terjangkau oleh
sinyal access point. Oleh karena itu, kita bisa membangun BSS baru dengan
menambah access point untuk memperluas jangkauan sinyal access point yang
dikenal dengan sebutan ESS (extended service set).
Untuk membat ESS, SSID yang digunakan haruslah sama, namun
dibedakan chanelnya. Hal ini bertujuan sewaktu terjadi perpindahan klien dari
satu BSS ke BSS yang lain tidak kehilanggan koneksivitasnya, atau dikenal
dengan istilah roaming. Roaming adalah fitur yang memungkinkan klien untuk
berpindah dari satu jaringan BSS ke jaringan BSS yang lain secara otomatis
tanpa terputus koneksinya.
Supaya roaming ini bisa terjadi maka setiap access point
harus membentuk irisan atau disebut sebagai daerah overlapping, yaitu tempat
bertemunya sinyal dari dua buah access point.
Mengetahui jenis
koneksi
Setelah anda bisa mnbuat dan juga melakukan koneksi jaringan
wireless, baik melalui AdHoc dan juga infrastruktur, anda dapat melihat
perbedaan ini sewaktu akan melakukan koneksi kejaringan wireless. apakah anda
terhubung melalui jaringan wireless mode AdHoc atau jaringan wireless mode
infrastruktur.
Pada windowsXP, anda bisa melihat hal ini dalam kotak dialog
wireless network connection. Untuk koneksi jaringan wireless mode infrastruktur
menggunakan ikon berupa sebuah antenna. Sedangkan mode AdHoc menggunakan ikon
dua buah computer yang saling terhubung.
Sedangkan pada windows7, jaringan wireless mode
infrastruktur disimbolkan dengan bentuk sinyal. Dan untuk jaringan wireless
mode AdHoc disimbolkan denga tiga buah computer yang saling terhubung.
Dari informasi tersebut, ketika anda menemukan adanya sinyal
wireless maka anda bisa mengetahui bahwa sinyal tersebut berasal dari jaringan
wireless mode AdHoc atau mode infrastruktur.