Rabu, 29 April 2015

SCANNING JARINGAN WIRELESS



Dapa dasarnya kita telah membicarakan hal ini sebelumnya, Sewaktu kita mencari ada tidaknya sinyal wireless. hal itu disebut juga dengan scanning jaringan wireless. hanya saja kali ini, kita akan melakukan hal yang sama menggunakan program khusus. Sebab apabila kita melakukan scanning jaringan wireless hanya dengan tool default windows, informasi yang tampil sangat terbatas. Tool scanning default dari windowsXP disebut dengan nama Wireless Zero Configuration, windows vista dan windows7 dikenal dengan nama wireless auto configuration atau sering dikenal dengan sebutan WLAN autoconfig.
Netstumbler
Program pertama yang saya jadikan contoh disini adalah netstumbler. Program ini sudah lama terkenal dalam dunia jaringan wireless. netstumbler ini memilik kemampuan untuk mencari atau melakukan scanning jaringan wireless yang terdapat disekitar anda. Walaupun telah cukup banyak program sejenis, namun saya memilih untuk menggunakan program ini karena sudah umum dan terkenal sehingga cukup banyak digunakan. Fungsi program ini akan mengganti tools scanning default yang telah disediakan oleh windows.
Untuk dapat menggunakan program ini, anda harus melakukan instalasi program ini terlebih dahulu. Cara melakukan instalasi program ini tidak jauh berbeda dengan menginstall berbagai program lainya, jadi saya tidak perlu menjelaskanya.
Untuk menggunakan program ini cukup mudah, anda hanya perlu menjalankanya maka program akan melakukan scanning secara otomatis.
Infornasi yang ditampilkan juga cukup detail, tidak hanya nama SSID melainkan juga MAC address, channel, vendor, kecepatan, jenis enkripsi, dan kekuatan sinyal.
Anda juga bisa melihat kekuatan sinyal yang dipancarkan dengan cara mengklik MAC address access point.
Dari gambar diatas, terlihat kekuatan sinyal wireless mencapai 80 dbm lebih.
Perlu anda ketahui bahwa tidak semua wireless adapter bisa menggunakan program ini. Untuk mengetahui apakah wireless adapter  yang anda gunakan support atau tidak untuk menggunakan software ini, anda bisa mengecek di http://www.stumbler.net/compat.
Berikut beberapa wireless adapter yang bisa menggunakan netstumbler.
 
manufacture
model
D-Link
AirPlus XtremeG DWL-G650 Wireless Cardbus Adapter
D-Link
AirPlus DWL-520 Wireless PCI Adapter
D-Link
AirPlus DWL-650 Wireless Cardbus Adapter
Linksys
Wireless-G Notebook Adapter
Proxim
ORiNOCO “Classic” Wireless LAN PC Card
Cisco
350 Series: AIR-PCm352 (PC Card), AIR-LMC352 (PC Card with dual MMCX), and possibly the AIR-PCI352 (destop PCI) cards
Linksys
Instant Wireless PCI Card V2.7
(Various)
Realtek RTL8180 Wireless LAN (mini-) PCI NIC
Intel
PRO/Wireless 2200BG Network Connection
D-link
AirPlus DWL-120 Wireless USB Adapter
Dell
Wireless WLAN 1450 Dual Band WLAN Mini-PCI Card
Dell
TrueMobile 1300 WLAN Mini-PCI Card
D-Link
AirPlus DWL-G520 Wireless PCI Adapter (rev.B)
?
22M WLAN PCI Adapter
(various)
Zydas ZD1201 IEEE 802.11b USB Adapter
?
22M WLAN Adapter
Linksys
Wireless-B Notebook Adapter
U.S. Robotics
802.11g Wireless Turbo Adapter
Netgear
WG511 54 Mbps Wireless PC Card
?
PCM1000 Wireless LAN Card Adapter
LAN-Express
IEEE 802.11 PCI Adapter
Toshaiba
Wireless LAN Mini PCI Card
3Com
OfficeConnect Wireless 11g PC Card (3CRWE154G72)
Linksys
Wireless-G Notebook Adapter with SpeedBooster
Intel
PRO/Wireless LAN 2100 3B Mini PCI Adapter
Asus
802.11b Network Adapter
Netgear
MA401 Wireless PC Card
Linksys
Wireless-G PCI Adapter
D-Link
Air DWL-610 Wireless Cardbus Adapter
asus
802.11g Network Adapter
Cisco
PCI Wireless LAN Adapter
?
WLAN miniUSB Adapter
Netgear
108 Mbps Wireless PC Card WG511T
Compaq
WLAN MultiPort W200
Atheros
AR5001X Wireless Network Adapter
Belkin
Wireless 54Mbps Desktop Adapter
Dell
Wireless 1350 WLAN Mini-PCI Card
Linksys
Instant Wireless – Network PC CARD
TI
ACX100 WLAN Adapter
Buffalo
WLI-CB-G54 Wireless LAN Adapter
Belkin
802.11g Network Adapter
D-Link
AirPlus G DWL-G120 Wireless USB Adapter
Intel
PRO/Wireless LAN 2100 3A Mini PCI Adapter
Microsoft
Broadband Networking Wireless Notebook Adapter
Enterasys
RoamAbout 802.11 DS
Z-Com
IEEE 802.11 Wireless LAN/PC Card (5V)
Dell
TrueMobile 1150 LAN Card
Linksys
Wireless-G USB Network Adapter
Z-Com
PRISM 802.11g Wireless Adapter (3890)
Senao
IEEE 802.11b WLAN network adapter PC Card
D-Link
Air DWL-510 Wireless PCI Adapter
D-Link
AirPlus G DWL-G630 Wireless Cardbus Adapter
Dell
TrueMobile 1300 USB2.0 WLAN Card
HP
WLAN 54g W450 Network Adapter
Broadcom
802.11b/g WLAN
Linksys
Instant Wireless-B PCI Adapter
Netgear
WAG511 802.11a/g Dual Band Wireless PC Card

Wirelessnetview
Apabila computer anda tidak bisa menggunakan program NetStumbler tersebut, anda dapat mencuba program lainya, yang bernama wirelessnetview. Untuk menggunakan program ini, anda tidak perlu melakukan instalasi, melainkan langsung bisa anda gunakan.
Program ini adalah pendukung buat kita untuk mengetahui sejauh mana sinyal wireless yang didapat disekitar kita. Intinya setelah kita terhubung melalui jaringan wireless, kita akan tahu tentang nama SSID, jenis security yang digunakan, MAC address dan informasi lainya.
Anda bisa melakukan klik pada nama SSID untuk melihat tampilan dan kotak dialog khusus.
Program lain yang bisa melakukan hal ini adalah:
·         XirrusWiFiMonitor
·         WiFiFoFum
Dengan adanya program program diatas, bisa kita manfaatkan untuk mencari posisi yang tepat dimana kita akan mendapatkan signal terbaik. Sebab dalam jaringan wireless, kualitas sinyal akan terus berubah tergantung pada interferensi dan lokasi access point. Selain itu, kita juga bisa mengetahui jaringan wireless yang kita tangkap, serta mode yang digunakan apakah AdHoc atau mode infrastruktur. Yang terpenting dari software ini adalah kita dapat mengetahui kualitas sinyal yang diukur dengan satuan dbm.

Selasa, 28 April 2015

Membuat jaringan wireless mode infrastruktur



Topologi jaringan wireless mode infrastruktur memerlukan perantara yang disebut dengan nama access point karena mode infrastruktur lebih kompleks dari pada mode AdHoc. Access point juga dikenal dengan istilah wireless broadband router atau wireless router. Access point berlaku seperti hub atau switch pada jaringan kabel, sehingga access point akan menjadi pusat dari jaringan WLAN.
Mode infrastruktur disebut juga dengan nama BSS (basic service set). Fungsi access point tidak hanya untuk menghubungkan koneksi wireless saja, melankan juga bisa dihubungkan dengankoneksi jaringan kabel LAN.
Konfigurasi access point dilakukan menggunakan browser, seperti internet explorer, Mozilla forefox, opera, google chrome, maupun browser lainya. Jadi langkah yang diterapkan adalah sama, baik menggunakan windowsXP mapun windows7.
Secara default, kebanyakan access point memiliki IP address, username, dan password yang sama, walaupun access point tersebut memiliki merek yang berbeda.
Biasanya data tersebut adalah:
IP address: 192.168.1.1 atau 192.168.0.1
Username: admin atau administrator
Password: admin atau administrator atau dikosongkan
Sebelum mulai mengatur setting access point, nyalakan terlebih dahulu access point tersebut dengan menghubungkan adaptor yang disdiakan kelistrik, dan tekan tombol on.
Pada dasarnya, untuk melakukan sebuah konfigurasi sebuah access point, intinya kita hanya perlu mengonfigurasi beberapa hal berikut:
·         SSID
·         Channel/Frekuensi
·         IP Address
·         Netmask
·         Gateway
Sedangkan pengaturan lainya hanya tambahan pelengkap saja.
Pada contoh disini, saya menggunakan access point merek Linksys. Namun, langkah setting access point untuk merek lainya tidak jauh berbeda, termasuk pula username, password, dan ip address. Biasanya yang berbeda hanya tampilan dan juga fingsi tambahan. Sedangkan untuk pengaturan utamanya tetaplah sama.
Sekarang kita mulai untuk mengatur access point. Untuk mengakses access point, kita hanya perlu memasukan ip address yang digunakan access point di browser.
Pada kotak dialog authentication required masukan user name dan password, lalu klik ok.
Halaman pertama adalah wetup page. Ketika anda berhasih masuk ke halamah ini, hal ini berarti masuk kedalam halaman utama untuk melakukan konfigurasi accsess point. Perlu anda ketahui dalam buku ini, tidak dibahas semua menu yang terdapat dalam halaman konfigurasi access point. Melainkan hanya diarahkan unutk membangun jarignan wireless mode infrastruktur.
Melalui setup page ini kita dapat mengonfigurasi time zone, konfigurasi internt connection, konfigurasi LAN, dan konfigurasi wireless.
1.       Konfigurasi LAN yang perlu kita lakukan adalah menset IP address dan subnemask. Pada bagian LAN, biasanya telah tersisi dengan IP 192.168.1.1 yang merupakan IP address default untuk access point yang anda gunkan. Begitu pula dengan subnetmask telah tersisidengan nilai 255.255.255.0. berikan saja kedua nilai tersebut dalam kondisi default.
2.       Ada beberapa type sambungan yang mungkin pada konfigurasi internet connection, seperti menggunakan ip static atau ip automatic/ip dynamic melalui DHCP server. Tampak pada gambar digunakan ip static pada sambungan internet.
Untuk pengaturan menu internet, biarkan saja kondisi default. Atau tergantung pada ISP tempat anda berlanganan internet.
3.       Konfigurasi pada bagian wireless adalah mengatur channel dan SSID dari access point.
·         Mode digunakan untuk menentukan wireless adapter yang diizinkan terkoneksi ke access point.
-          Disable berarti mematikan fungsi wireless sehingga tidak ada klien yang dapat terhubung ke access point.
-          B-only, maksudnya access point hanya dapat menerima koneksi dari klien dengan standard 802.11b.
-          G-only, berarti access point hanya dapat menerima koneksi dari klien dengan standard 802.11g.
-          Mixed artinya, access point dapat menerima koneksi dari klien 802.11b dan 802.11g. anda juga bisa mengatur untuk menerima koneksi daro 802.11b saja melalui pilihan B-only, atau hanya menerima koneksi dari 802.11g dengan mengaktifkan pilihan G-only.
·         Channel, gunakan channel berbeda supaya tidak terjadi interfrensi antara sesame jaringan wireless. misalnya, channel 1.6.11 tidak akan saling mengganggu satu sama lain, atau channel 2,7,12  dan 3.8.13. pilihan channel yang sesuai dengan kondisi sekitar anda. Misalnya, wireless adapter anda mendeteksi dengan channel 1, berarti gunakan channel 6 untuk jaringan wireless yang sedang anda bangun.
·         SSID diisi dengan nama jaringan wireless yang anda buat.
-          SSID broadcast, pilihan enable berarti SSID anda akan diperlihatkan kesemua klien.
-          Disable yang berarti anda menyembunyikan SSID kepada klien anggota jaringan.
-          Untuk menggunakan access point, kita dapat mendesible ESSID broadcast sehingga hanya mereka yang tau tentang access point kita yang dapat mengaksesnya. Namun, sebaiknya anda memilih enable supaya memudahkan computer lain untuk mencari keberadaan access point tersebut.

·         WEP digunakan untuk memasang assword apabila computer lain ingin terhubung melalui jaringan yang anda buat. Pada contoh dibawah saya menonaktifkan fingsi WEP.
Sampai pada tahap ini, sebenarnya access point yang anda konfigurasi sudah dapat digunakan ntuk membangun jaringan wireless dengan mode infrastruktur. Sedangkan konfigurasi berikutnya hanyalah tambahan yang boleh anda atur maupun tidak.
Pada halaman selanjutnya, yaitu halaman security, kita dapat mengonfigurasi beberapa parameter keamanan, seperti administrator password, type virtual private network (VPN) traffic yang diizinkan, konfigurasi dari de-militarized zone (DMZ) juga firewall skala kecil.
Pada halaman system kita dapat meninggalkan proses konfigurasi system ini. Kita perlu menggunakan fasilitas ini jika kita ingin mengupgrade firmware, mengubah maximum transmission unit (MTU) dari interface, dan mengaktifkan/menonaktifkan agar paket multicast dapat lewat.
Pada halaman DHPC, jika anda ingin mengaktifkan DHPC server, kita perlu memberikan range dari ip address yang dialokasikan untuk workstation yang tersambung, dan DNS server bagi workstation dijaringan.
Beberapa poin penting diantaranya adalah:
·         Apabila DHCP dalam kondisi enable, artinya access point anda dapat bertindak sebaai DHCP server yang dapat memberikan ip address otomatis ke computer klien yang terhubung. Sedangkan disable, berarti access point tidak dapat menangani pemberian ip address  secara otomatis.
·         Starting ip address meripakan ip address yang diberikan kekomputer klien. Apabila DHCP server dalam kondisi enable, perhatikan pada contohnya. Starting ip address adalah 192.168.1.100, maka klien kedua akan memiliki ip address 192.168.1.101, dan begitu seterunya.
·         Maximum number of DHCP users merupakan jumlah klien DHCP server.
Sebagai tambahan, apabila pada pengaturan DHCP server anda enable, maka anda dapat menentukan ip address  klien secara otomatis. Sedangkan jika anda memilih disable maka anda harus menentukan ip address klien secara manual, sesuai dengan rentang ip yang telah anda atur pada access point. Sedangkan cara mengubah ip computer telah kita bahas pada bagian terdahulu.
Kita dapat melihat semua status dari konfigurasi yang ada pada halaman status.
Pada halaman advanced, kita dapat mengonfirmasi parameter wireless yang lebih advance. Seperti pengaturan RTS threshold dan fragmentation threshold untuk beroperasi pada jaringan yang congested, interval beacon untuk broadcasting ESSID dari access point, kecepatan pada wireless LAN.
Dalam bagian advanced wireless ini kita dapat mengaktifkan table MAC filtering. MAC filtering dapat digunaka untuk membatasi akses agar hanya klien yang kita ketahui MAC addressnya saja yang dapat mengakses access point.
Apabila wireless MAC filter dalam kondisi enable maka anda dapat menentukan klien mana saja yang boleh bergabung dalam jaringan wireless, berdasarkan MAC addressnya.
Untuk melihat MAC address sebuah computer, gunakan command prompt lalu ketik ipconfig/all. Lalu perhatikan pada bagian physical address, disanalah MAC addressnya.
Masukan MAC address yang telah anda dapatkan tersebut pada table MAC address filter list.
Sejauh ini kita telah berhasil mengatur konfigurasi access point. Selanjutnya, kita harus perlu menghubungkan computer mana saja yang akan bergabung pada jaringan wireless. cara untuk terhubung dalam jaringan wireless mode infrastruktur ini sama seperti terhubung dalam jaringan wireless mode AdHoc .
Sebagai tambahan penjelasan dan juga rangkuman dari penjelasan diatas, berikut ini contoh konfigurasi access point lainya, dimana saya menggunakan lynksys WRT5G, disini saya hanya memberikan contoh pengaturan yang utama saja.
1.       Dalam jendela konfigurasi access point, klik tab wireless.
2.       Masukan nama jaringan wireless yang anda inginkan pada bagian wireless network name atau yang disebut dengan SSID (service set identifier). Sebagai contoh disini saya memasukan nama “APku”.
3.       Pada bagian wireless SSID broadcast, pilih opsi enable, tujuanya agar klien dapat mendeteksi keberadaan access point anda dengan nama “Apku”.
4.       Pada bagian wireless channel, klik tombol dropdown lalu pilih channel yang ingin anda gunakan.
5.       Setelah semuanya selesai, simpan konfigurasi yang telah anda lakukan.
 Apabila anda membuat kesalahan dalam melakukan konfigurasi access point, dan tidak mengetahui dibagian mana perubahan tersebut anda lakukan, anda bisa menekan dan tahan tombol reset pada access point kurang lebih selama 30 detik, untuk mengendalikan access point pada setting default perusahaan.
Sekilas tentang channel
Pemahaman tentang channel sangat penting diketahui, karena channel merupakan sebuah bagian pada pita atau band frekuensi. Penentuan sebuah channel yang terdapat sangat penting dilakukan agar setiap frekuensi tidak saling bertumpuk (averlap) atau tumpang tindih dengan jaringan WLAN lain disekitar kita. Pada frekuensi 2.4GHz ini, ada 14 channel yang dapat anda gunakan.
Contoh paling umum dari kasus tumpang tindih frekuensi adalah misalnya sewaktu anda menyetel radio, lalu anda bisa mendengar dua suara dari dua stasiun radio yang berbeda. Hal ini terjadi karena ada interferensi antar frekuensi radio. Hal yang sama juga bisa terjadi pada frekuensi 2.4GHz. akibat adanya interfrensi pada jaringan wireless adalah rusaknya data data yang dikirim. Oleh karena itulah, penbagian channel perlu dilakukan, supaya data dan performance jaringan wireless bisa di optmalkan.
Stndar 802.11 membagi masing masing frekuensi supaya tidak terjadi tumpang tindih. Setiap band termagi menjadi 14 saluran dengan masing masing lebar 22MHz, dengan jarak pemisah 5MHz. Dimana chanel 1 berpusat pada 2.241GHz, channel 13 berpusat pada 2.472, dan chanel 14 berpusat pada 2.484GHz. untuk lebih jelas, frekuensi yang digunakan oleh channel bisa anda lihan pada table berikut ini.
channel
Frequency (GHz)
Range (GHz)
Channel range
1
2.412
2.401-2.423
1-3
2
2.417
2.406-2.428
1-4
3
2.422
2.411-2.433
1-5
4
2.427
2.416-2.438
2-6
5
2.432
2.421-2.443
2-7
6
2.437
2.426-2.448
2-8
7
2.442
2.431-2.453
5-9
8
2.447
2.436-2.458
6-10
9
2.452
2.441-2.463
7-11
10
2.457
2.446-2.468
8-11
11
2.462
2.451-2.473
9-11
12
2.467
2.456-2.478
-
13
2.472
2.461-2.483
-
14
2.484
2.473-2.495
-

Nilai frekuensi yang ditampilkan adalah nilai tengahnya saja. Misalnya, untuk channel pertama, dituliskan frekuensi 2.412GHz. sebenarnya frekuensi ini menggunakan range 2.401GHz-2.423GHz, yaitu 11MHz dibawah dan diatas 2.412GHz. oleh karena itu, setiap channel dikatakan memiliki lebar 22MHz.
Jika anda perhatikan table diatas, pengalokasian frekuensi setiap channel terlihat tumpang timdih. Misalnya, pada channel 1 dan channel 2, sebagian saling tumpang tindih. Karena channel 1 menggunakan frekuensi 2.401GHz-2.421GHz, sedangkan channel 2 mrnggunakan frekuensi 2.401GHz-2.428GHz. akibat adanya tumpang tindih ini bisa menimbulkan interferensi.
Agar tidak ada interferensi maka diperlukan alokasi frekuensi yang baik. Pada lokasi yang sama sebaiknya hidari menggunakan channel yang bisa menimbulkan interferensi. Sebagai contih, channel 1.6 dan 11 tidak akan saling tumpang tindih, channel lainya yang tidak menyebabkan tumpang tindih adalah 2.7 dan 12. Serta shannel 3.8 dan 13.
Gabungan jaringan konversional dan wireless
Tugas access point tidak hanya membentuk jaringan wireless saja, karena access point juga dapat digunakan untuk menjembatani hubungan dengan jaringan konversional melalui port RJ-45 atau port Ethernet yang terdapat pada access point tersebut.
ESS (extended service set)
Untuk menambah pengtahuan anda, perlu anda ketahui bahwa terkadang terdapat klien dalam anggota jaringan yang tidak terjangkau oleh sinyal access point. Oleh karena itu, kita bisa membangun BSS baru dengan menambah access point untuk memperluas jangkauan sinyal access point yang dikenal dengan sebutan ESS (extended service set).
Untuk membat ESS, SSID yang digunakan haruslah sama, namun dibedakan chanelnya. Hal ini bertujuan sewaktu terjadi perpindahan klien dari satu BSS ke BSS yang lain tidak kehilanggan koneksivitasnya, atau dikenal dengan istilah roaming. Roaming adalah fitur yang memungkinkan klien untuk berpindah dari satu jaringan BSS ke jaringan BSS yang lain secara otomatis tanpa terputus koneksinya.
Supaya roaming ini bisa terjadi maka setiap access point harus membentuk irisan atau disebut sebagai daerah overlapping, yaitu tempat bertemunya sinyal dari dua buah access point.
Mengetahui jenis koneksi
Setelah anda bisa mnbuat dan juga melakukan koneksi jaringan wireless, baik melalui AdHoc dan juga infrastruktur, anda dapat melihat perbedaan ini sewaktu akan melakukan koneksi kejaringan wireless. apakah anda terhubung melalui jaringan wireless mode AdHoc atau jaringan wireless mode infrastruktur.
Pada windowsXP, anda bisa melihat hal ini dalam kotak dialog wireless network connection. Untuk koneksi jaringan wireless mode infrastruktur menggunakan ikon berupa sebuah antenna. Sedangkan mode AdHoc menggunakan ikon dua buah computer yang saling terhubung.
Sedangkan pada windows7, jaringan wireless mode infrastruktur disimbolkan dengan bentuk sinyal. Dan untuk jaringan wireless mode AdHoc disimbolkan denga tiga buah computer yang saling terhubung.
Dari informasi tersebut, ketika anda menemukan adanya sinyal wireless maka anda bisa mengetahui bahwa sinyal tersebut berasal dari jaringan wireless mode AdHoc atau mode infrastruktur.